Nasib Mobil Listrik Ketika Masa Pakai Baterai Habis

Nasib Mobil Listrik Ketika Masa Pakai Baterai Habis

Halo Sobat Keren, mobil listrik saat ini semakin populer bukan saja di Indonesia melainkan di seluruh dunia. Produsen mobil berlomba-lomba menghadirkan mobil-mobil listrik. Mobil listrik menjadi populer karena dinilai lebih ramah lingkungan dan hemat energi dibandingkan mobil berbahan bensin dan diesel. Penjualan mobil listrik pun mengalami kenaikan. Namun, ada satu hal yang menjadi perhatian dan pertanyaan dari pengguna mobil listrik yaitu bagaimana nasib dan apa yang terjadi dengan mobil listrik ketika masa pakai baterai habis?

Seiring waktu, baterai mobil listrik akan mengalami degradasi dan kapasitasnya akan menurun. Pada akhirnya akan mencapai akhir masa pakainya dan perlu dilakukan pergantian.  Baterai mobil dapat dilakukan daur ulang untuk membuat baterai baru dari material-material yang sudah dipulihkan. 

Namun, seperti barang elektronik yang menggunakan baterai pada umumnya selama masa pakai baterai maka performanya dapat menurun hal ini juga bisa saja terjadi pada mobil listrik. Misal, di awal sekali pengisian baterai dapat menempuh jarak hingga 300 km bisa saja seiring waktu maka jarak tempuh yang dapat dilalui menjadi pendek. Selain itu, harga baterai mobil listrik terbilang masih sangat mahal. Jika dibandingkan mengganti baterai maka lebih baik untuk membeli mobil baru. 

Temukan mobil listrik/hybrid impianmu bersama KKB BCA. #bisapunyamobil dengan KKB BCA dan dapatkan promo spesial [Klik disini]

Jika membeli mobil baru lebih menguntungkan daripada mengganti baterai maka akan timbul masalah baru yaitu nasib mobil listrik bekas seperti apa? Dikutip dari oto.detik.com (05/05/2023), menurut pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu menjelaskan bahwa kemungkinan besar sebagian besar komponen pada mobil listrik murah akan menjadi waste material.  Namun, berbeda dengan material mobil listrik mewah yang kemungkinan besar akan kembali digunakan atau didaur ulang dengan mengganti baterai dengan modul barunya. 

Namun, lanjutnya menjelaskan ini sifatnya sementara karena pasar mobil listrik di Indonesia ini masih baru. Bisa jadi juga untuk mobil listrik murah kelak akan terbentuk segmentasi pasar baru pengguna baterai refurbish  atau mobil listrik bekas.

Oleh karena itu, untuk menjawab bagaimana nasib mobil listrik yang masa pakai baterainya habis yaitu bisa terjadi berbagai kemungkinan. Ada beberapa material mobil listrik yang akan jadi waste material  atau bahkan terciptanya segmentasi pasar baru untuk mobil listrik bekas. Bahkan baterai bekas pun masih bisa didaur ulang dan menjadi sumber daya alternatif lainnya yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. 

Sumber: oto.detik.com