Apa Bedanya Mobil CBU dan CKD? Intip di Sini!

Apa Bedanya Mobil CBU dan CKD? Intip di Sini!

Beli mobil merupakan keputusan penting yang wajib dipertimbangkan secara matang oleh siapa pun yang hendak melakukannya. Selain berkaitan dengan pengeluaran besar, faktor kebutuhan serta kenyamanan tentu tak boleh dianggap remeh ketika hendak membeli kendaraan pribadi tersebut. Salah satu pertimbangan penting yang tidak boleh luput dari perhatian Anda jika ingin beli mobil dalam waktu dekat adalah perbedaan CBU dan CKD

Apakah Anda familiar dengan istilah mobil CKD dan mobil CBU, Sobat Keren? 

Tak masalah bila Anda belum mengenal istilah tersebut sebab Anda bisa memahaminya melalui ulasan lengkap berikut ini! 

Definisi Mobil CKD dan Mobil CBU 

Istilah Completely Knock Down (CKD) digunakan untuk menyebut komponen-komponen mobil yang didatangkan secara terpisah sebelum kemudian dirakit menjadi satu unit utuh. Jadi, mobil CKD adalah jenis kendaraan bermotor roda empat yang setiap komponennya dirakit di dalam negeri.  

Berbeda dengan sistem CKD, Completely Build Up (CBU) justru menggambarkan satu unit mobil yang didatangkan secara utuh. Mobil CBU adalah jenis kendaraan bermotor roda empat yang komponennya diproduksi dan dirakit di negara asal. Dengan demikian, negara importir akan menerima mobil CBU dalam kondisi lengkap tanpa melakukan proses rakit terlebih dahulu.  

Perbedaan CBU dan CKD ternyata bukan sekadar dari segi tempat perakitan. Banyak perbedaan lainnya yang membuat mobil CBU maupun mobil CKD punya keunggulan dan kekurangan masing-masing. Setiap keunggulan dan kekurangan tersebut harus di cermati dengan seksama sehingga Anda bisa menentukan mobil terbaik sesuai kebutuhan. 

Beragam Perbedaan Mobil CBU dan CKD 

Perbedaan CBU dan CKD yang mesti dipahami dan dijadikan bahan pertimbangan sewaktu memilih mobil dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa poin sebagai berikut: 

  • Harga: mobil CKD pada umumnya dibanderol dengan harga lebih terjangkau daripada mobil CBU. Perbedaan ini bisa terjadi karena biaya impor mobil utuh jauh lebih mahal daripada biaya impor komponen. Alhasil, harga mobil CBU pun jadi berlipat ganda setelah ditambah beban biaya impor sehingga lebih mahal daripada mobil CKD. 

  • Segmen Pasar: harga mobil CBU yang lebih mahal membuat segmen pasarnya lebih terbatas, yaitu masyarakat kalangan ekonomi atas. Sementara itu, segmen pasar mobil CKD justru lebih luas karena harganya lebih bersahabat. 

  • Tampilan: tak dapat dipungkiri kalau menggunakan mobil CBU terasa lebih bergengsi daripada mobil CBU. Kesan eksklusif tersebut muncul karena jumlah mobil CBU yang beredar di pasaran lebih terbatas. Hal sebaliknya berlaku pada mobil CKD yang terkesan umum dan monoton jumlahnya melimpah. 

  • Performa Mobil: mobil CBU diproduksi berdasarkan standar internasional sehingga performanya belum tentu sesuai dengan kondisi jalan di negara importir. Hal tersebut berbeda dengan mobil CKD yang komponennya dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasar Indonesia untuk menghasilkan performa prima. 

  • Perawatan Mesin: jika ditinjau dari segi perawatan mesin, mobil CKD lebih unggul daripada mobil CBU. Produksi massal mobil CKD di dalam negeri turut diimbangi ketersediaan suku cadang (spare part) dan gerai servis yang memadai. Hal serupa tidak tersedia untuk mobil CBU sebab jumlah unit yang beredar relatif lebih sedikit daripada mobil CKD. Akibatnya, proses perawatan mesin mobil CBU tergolong lebih rumit serta lebih mahal karena suku cadang dan gerai servisnya pun sangat terbatas. 

  • Fitur: produksi mobil CKD yang dilakukan secara massal bertujuan menekan biaya sehingga turut mengorbankan fitur-fitur di dalamnya. Kecenderungan tersebut membuat mobil CKD terkesan minim fitur, khususnya fitur baru berteknologi canggih. Di sisi lain, mobil CBU kerap dibekali fitur terbaru yang canggih dan sangat mendukung aktivitas berkendara. Perbedaan CBU dan CKD ini membuat orang yang memprioritaskan fitur-fitur canggih cenderung lebih menyukai mobil CBU. 

Perbedaan Mobil CKD dan CBU dari Segi Pajak 

Hingga saat ini masih belum banyak orang tahu kalau perbedaan CBU dan CKD juga berpengaruh terhadap pajak mobil. Mobil CKD memiliki pajak lebih rendah karena proses perakitannya dilakukan di tanah air sehingga bebas sejumlah biaya, seperti pajak bea masuk atau pajak barang mewah. Pemilik mobil CKD wajib membayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) tahunan sebesar 2% dari nilai mobil tersebut. Contohnya, jika nilai mobil CKD di tahun pertama adalah 150 juta rupiah, maka PKB-nya bernilai 2% x 150 juta rupiah atau 3 juta rupiah. 

Sementara itu, mobil CBU dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah atau PPnBM (kecuali mobil listrik impor), pajak bea masuk, Pajak Penghasilan (PPH) pasal 22 terkait barang impor, dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Sejumlah kewajiban tersebut tentu membuat total pajak mobil CBU yang wajib dibayar menjadi lebih tinggi daripada mobil CKD. Inilah yang membuat mayoritas masyarakat memilih mobil CKD supaya dapat berhemat dari pajak. 

Usai menyimak ulasan tentang Perbedaan mobil CBU dan CKD, niscaya Anda makin mantap menentukan keputusan tentang jenis mobil yang hendak Anda pilih. Kini, membeli mobil pribadi sesuai kebutuhan semakin praktis dengan dukungan fasilitas Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dari BCA.  

KKB BCA menyediakan berbagai program pembiayaan dengan persyaratan mudah, angsuran tetap, dan suku bunga kompetitif. Rencana membeli mobil pribadi dalam waktu dekat tak mustahil untuk diwujudkan dengan dukungan KKB BCA. Bahkan, Anda bisa melakukan simulasi kredit terlebih dahulu di situs kreditkerenbanget.com. Semua kemudahan yang difasilitasi KKB BCA siap membantu Anda mendapatkan mobil pribadi impian.  [Ajukan disini]