Ketahui Jenis-jenis Bensin dan Cara Memilihnya yang Tepat

Ketahui Jenis-jenis Bensin dan Cara Memilihnya yang Tepat

Bagi pemilik kendaraan bermotor, memahami jenis bahan bakar yang digunakan bukanlah hal sepele. Bensin bukan sekadar cairan yang dituangkan ke dalam tangki, melainkan bahan bakar utama yang berperan penting dalam kinerja mesin. Memilih jenis bensin yang tepat bukan hanya menjaga performa kendaraan tetap optimal, tetapi juga bisa memperpanjang usia mesin serta menghemat pengeluaran dalam jangka panjang. 

Apa Itu Bensin? 

Bensin adalah bahan bakar cair hasil olahan minyak bumi yang digunakan untuk menggerakkan mesin pembakaran dalam, terutama pada kendaraan bermotor seperti mobil dan sepeda motor. Bensin dihasilkan melalui proses penyulingan (distilasi) minyak mentah di kilang minyak, di mana fraksi-fraksi minyak dipisahkan berdasarkan titik didihnya. 

Secara fungsi, bensin menjadi sumber energi utama yang memungkinkan mesin bekerja. Ketika bensin dikompresi dan dicampur dengan udara, lalu dibakar dalam ruang bakar, energi panas yang dihasilkan akan menggerakkan piston dan akhirnya memutar mesin. Inilah yang memungkinkan kendaraan bergerak. 

Oleh karena itu, kualitas bensin sangat mempengaruhi efisiensi pembakaran, tenaga yang dihasilkan, hingga emisi gas buang. 

Jenis-Jenis Bensin 

Pemilihan jenis BBM yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan dapat mempengaruhi performa mesin dan usia kendaraan. Yuk, kenali jenis bensin yang dijual di Pertamina berikut ini: 

1. Premium (RON 88) 

Sebagai bahan bakar dengan oktan 88, Premium disarankan untuk mesin kendaraan yang tidak membutuhkan tekanan tinggi, atau dengan rasio kompresi kurang dari 9:1. Karena tingkat ketahanannya terhadap tekanan rendah, bensin ini lebih mudah terbakar sebelum waktunya, yang bisa menyebabkan knocking atau detonasi dini di mesin. 

Meski harganya relatif murah, penggunaan Premium sudah mulai dibatasi di banyak daerah karena emisi yang dihasilkan cenderung tinggi dan pembakaran yang kurang efisien. Selain itu, mesin modern umumnya tidak lagi kompatibel dengan bahan bakar ini karena membutuhkan bensin dengan nilai oktan lebih tinggi. 

2. Pertalite (RON 90) 

Dengan oktan 90, Pertalite merupakan pilihan bensin di kelas menengah untuk penggunaan sehari-hari. Bensin ini cocok untuk mesin dengan rasio kompresi antara 9:1 hingga 10:1. Jika dibandingkan dengan Premium, bensin Pertalite kualitasnya lebih baik karena pembakarannya lebih bersih dan ramah lingkungan. 

Karena harganya masih cukup terjangkau dan tersedia luas, Pertalite menjadi bahan bakar favorit bagi pemilik sepeda motor dan mobil keluarga dengan teknologi mesin standar. 

3. Pertamax (RON 92) 

Pertamax memiliki nilai oktan 92 dan diperuntukkan bagi kendaraan dengan rasio kompresi mesin yang lebih tinggi, yaitu antara 10:1 hingga 11:1. Bensin ini mendukung pembakaran yang lebih sempurna dan membantu menjaga kebersihan ruang bakar mesin. 

Dengan nilai oktan yang lebih tinggi, Pertamax memberikan pembakaran yang lebih sempurna dibandingkan Pertalite. Hal ini berdampak pada efisiensi bahan bakar yang meningkat, residu karbon yang lebih sedikit, serta masa pakai mesin yang lebih panjang. Sangat sesuai untuk kendaraan berteknologi modern, terutama yang sudah dilengkapi sistem injeksi. 

4. Pertamax Turbo (RON 98) 

Pertamax Turbo dirancang untuk kendaraan dengan performa tinggi, terutama mobil sport atau kendaraan dengan spesifikasi mesin turbo. Nilai oktan yang mencapai RON 98 menjadikan bahan bakar ini sangat tahan terhadap tekanan tinggi dalam ruang bakar, sehingga mencegah terjadinya knocking. 

Selain memberikan tenaga yang lebih responsif, Pertamax Turbo juga dilengkapi dengan teknologi Ignition Boost Formula (IBF) yang meningkatkan akselerasi dan efisiensi pembakaran. Kendaraan dengan rasio kompresi diatas 11:1 umumnya memerlukan bahan bakar seperti ini untuk kinerja optimal. 

5. Pertamax Racing (RON 100) 

Sebagaimana namanya, Pertamax Racing dikhususkan untuk keperluan balap atau kendaraan dengan spesifikasi ekstrem. Dengan angka oktan mencapai RON 100, bahan bakar ini mampu mengimbangi kebutuhan mesin berkompresi sangat tinggi dan mempertahankan kinerja maksimal di putaran tinggi. 

Pertamax Racing bukan untuk konsumsi harian. Biasanya digunakan di sirkuit balap oleh kendaraan yang menuntut tenaga besar dan respons mesin yang presisi. Kualitas pembakaran bahan bakar ini sangat tinggi, dan dirancang untuk mendukung kecepatan serta ketahanan mesin ekstrem. 

6. Solar (CN 48) 

Solar merupakan bahan bakar khusus untuk mesin diesel. Tidak diukur dengan angka oktan seperti bensin, melainkan dengan angka cetane (CN). Nilai CN 48 menunjukkan kemampuan bahan bakar untuk menyala dengan cepat setelah disuntikkan ke dalam ruang bakar. 

Solar kerap dipakai pada kendaraan komersial seperti bus dan truk. Meski begitu, bahan bakar ini cenderung menghasilkan emisi tinggi serta meninggalkan endapan karbon di dalam mesin. Penggunaan Solar mulai dikurangi seiring dengan meningkatnya kesadaran akan emisi dan efisiensi bahan bakar. 

7. Dexlite (CN 51) 

Dexlite adalah alternatif solar dengan kualitas lebih baik. Memiliki cetane number 51, bahan bakar ini mampu memberikan proses pembakaran yang lebih efisien dan minim polusi. Cocok untuk mesin diesel modern yang menuntut performa lebih tinggi dan emisi lebih rendah. 

Dexlite juga mengandung aditif khusus yang membantu mengurangi gesekan antar komponen mesin, menjaga kebersihan injector, dan memperpanjang masa pakai mesin. Meskipun harganya lebih mahal dibanding Solar biasa, Dexlite menawarkan efisiensi yang lebih tinggi dan ramah lingkungan. 

Tips Memilih Bensin yang Tepat 

Memilih bensin tidak bisa sembarangan. Berikut adalah tips untuk memilih jenis bensin yang tepat untuk kendaraan Sobat Keren: 

1. Kenali Rasio Kompresi Mesin Kendaraan Anda 

Produsen kendaraan biasanya mencantumkan rekomendasi bahan bakar di buku manual. Semakin tinggi rasio kompresinya, semakin tinggi pula kadar oktan bensin yang dibutuhkan oleh mesin. Menggunakan bensin dengan oktan di bawah rekomendasi bisa menyebabkan knocking yang merusak mesin dalam jangka panjang. 

2. Perhatikan Usia dan Teknologi Kendaraan 

Pada kendaraan lama, kebutuhan akan bensin beroktan tinggi tidak terlalu penting. Namun, mobil keluaran terbaru biasanya memerlukan oktan lebih tinggi agar mesin dapat bekerja secara efisien dan maksimal. 

3. Prioritaskan Efisiensi dan Lingkungan 

Bensin dengan angka oktan tinggi memang membutuhkan biaya lebih, tetapi efisiensinya dalam pembakaran dapat menghemat penggunaan bahan bakar dan membantu mengurangi polusi udara. Ini penting jika Anda peduli pada lingkungan dan ingin mengurangi biaya perawatan kendaraan. 

4. Hindari Campur-campur Jenis Bensin 

Mencampur jenis bensin berbeda bisa membuat mesin tidak bekerja secara optimal. Sebisa mungkin gunakan satu jenis bensin yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan dan pertahankan penggunaannya secara konsisten. 

Pemilihan jenis bensin yang tepat bukan hanya soal efisiensi biaya, tetapi juga menyangkut ketahanan mesin dan efisiensi energi jangka panjang. Karena tiap kendaraan punya kebutuhan mesin yang beda, pakai bensin yang pas bisa bikin performanya makin maksimal dan tidak gampang rewel. 

Tertarik untuk memiliki motor baru yang hemat BBM? Bawa pulang motor idaman anda bersama KKB BCA! prosesnya mudah dan cepat, pastinya aman. Yuk coba simulasi kredit motor Anda di sini!