Mobil Drift: Pengertian, Teknik, dan Jenis Kendaraan yang Cocok

Mobil Drift: Pengertian, Teknik, dan Jenis Kendaraan yang Cocok

Drifting, atau yang sering disebut dengan teknik mengepot, adalah salah satu teknik mengemudi ekstrem yang memungkinkan pengendara untuk mengontrol kendaraan dalam posisi miring saat melaju dengan kecepatan tinggi. Kira-kira bagaimana teknis khusus untuk melakukan drifting? Apa jenis mobil drift yang tepat? Temukan jawaban selengkapnya di sini! 

Apa Itu Drifting? 

Secara etimologi, kata "drift" memiliki makna tersendiri. Salah satu interpretasinya adalah "Drive Rightly in False Turn" yang berarti mengemudi dengan benar dalam belokan yang salah. Artinya, pengemudi harus mampu menguasai teknik ini agar tetap bisa mengendalikan kendaraan dalam kondisi miring. 

Tidak hanya sekadar mempertahankan posisi mobil, seorang drifter juga harus mampu mempertahankan kendali dalam situasi berisiko tinggi. 

Pada awalnya, drifting hanyalah sebuah teknik mengemudi yang digunakan di dunia balap. Namun, karena keunikan dan tantangannya, teknik ini berkembang menjadi sebuah cabang olahraga otomotif yang diakui secara global. Keindahan visual saat mobil melaju dengan ban yang terus berputar tanpa kehilangan kontrol menjadikan drifting sebagai tontonan yang menarik dan memacu adrenalin. 

Saat ini, drifting telah menjadi salah satu cabang olahraga otomotif profesional yang memiliki regulasi dan kompetisi resmi di berbagai negara. Federasi otomotif internasional pun telah mengakui drifting sebagai bagian dari olahraga otomotif yang sah. 

Sejarah Drifting dari Masa ke Masa 

Kunimitsu Takahashi menjadi pelopor teknik di dunia balap, tetapi yang benar-benar mempopulerkannya sebagai olahraga adalah Keiichi drifting Tsuchiya. 

Tsuchiya yang juga dikenal sebagai "Drift King" melakukan berbagai eksperimen di jalanan pegunungan Jepang untuk menyempurnakan teknik ini. Ia terus mengasah keterampilannya dan mulai mendokumentasikan teknik drifting dalam berbagai media, sehingga menarik perhatian komunitas otomotif global. 

Puncak dari perkembangan drifting terjadi pada tahun 2001 ketika Keiichi Tsuchiya bekerja sama dengan Daijiro Inada untuk mengadakan kompetisi drifting pertama yang diberi nama D1 Grand Prix. 

Ajang ini mengkhususkan perlombaan bagi mobil-mobil yang dapat melaju dengan kecepatan tinggi sambil mempertahankan posisi miring dalam tikungan. Dengan adanya kompetisi ini, drifting semakin populer dan diadopsi oleh banyak negara. 

Mengenal Teknik Drifting

Article Image

Perlu diketahui bahwa drifting bukan sekadar mengendalikan mobil yang meluncur liar, tetapi merupakan keterampilan yang menuntut pemahaman mendalam tentang dinamika kendaraan serta penerapan berbagai teknik khusus. Berikut adalah beberapa teknik dasar yang digunakan dalam dunia drifting

1. Power Over 

Mengandalkan tenaga mesin yang besar, teknik ini dilakukan dengan menekan pedal gas secara agresif agar roda belakang berputar lebih cepat dari traksi yang tersedia. Akibatnya, mobil mengalami oversteer dan memulai drift. Teknik ini paling efektif digunakan pada mobil bertenaga tinggi dan cocok untuk drifting pada kecepatan tinggi. 

2. Feint Drift atau Scandinavian Flick 

Teknik ini melibatkan gerakan kemudi ke arah berlawanan sebelum masuk tikungan. Pengemudi pertama-tama membelokkan setir ke arah yang berlawanan sebelum mengarahkannya kembali ke jalur yang dituju. Pergeseran bobot yang terjadi membantu menciptakan oversteer, memungkinkan mobil untuk masuk ke dalam drift. Teknik ini sangat efektif dalam menghadapi tikungan tajam. 

3. Clutch Kick 

Teknik ini dilakukan dengan cara menekan dan melepas pedal kopling secara cepat sambil tetap mempertahankan tekanan pada gas. Metode ini menyebabkan roda belakang kehilangan traksi secara tiba-tiba, memicu mobil untuk mulai melakukan drift. Clutch kick sering dimanfaatkan untuk memulai atau mempertahankan drift di tengah tikungan. 

4. E-Brake Drift 

Teknik ini menggunakan rem tangan (emergency brake) untuk mengunci roda belakang secara mendadak. Dengan menarik rem tangan saat masuk tikungan, roda belakang kehilangan traksi dan memungkinkan mobil untuk mulai drifting. Metode ini sering diterapkan saat melakukan drift pada kecepatan rendah atau ketika perlu menyesuaikan sudut drift di tengah tikungan. 

5. Braking Drift 

Teknik ini memanfaatkan rem untuk mengalihkan bobot kendaraan ke bagian depan. Saat memasuki tikungan, pengemudi menekan pedal rem sehingga bagian depan mobil mengalami penurunan sementara traksi di roda belakang berkurang. Hal ini memudahkan mobil untuk memasuki oversteer. Teknik ini ideal untuk drifting pada kecepatan rendah hingga menengah. 

Risiko Melakukan Drifting 

Drifting adalah teknik mengemudi yang sangat menantang dan memiliki risiko tinggi, terutama jika dilakukan di jalan umum. Beberapa risiko yang harus diperhatikan antara lain: 

  • Kehilangan Kendali: Jika tidak dilakukan dengan benar, pengemudi bisa kehilangan kendali atas mobil dan menyebabkan kecelakaan. 

  • Kerusakan pada Mobil: Drifting memberikan tekanan besar pada ban, suspensi, dan sistem pengereman sehingga bisa menyebabkan kerusakan yang cepat. 

  • Bahaya bagi Orang Lain: Jika dilakukan di tempat yang tidak aman, drifting bisa membahayakan pejalan kaki atau pengguna jalan lain. 

  • Masalah Hukum: Drifting di jalan umum merupakan tindakan ilegal di banyak negara dan dapat berujung pada sanksi hukum. 

Mobil untuk Drifting 

Untuk melakukan drifting, dibutuhkan mobil dengan penggerak roda belakang (RWD) dan distribusi bobot yang seimbang. Berikut adalah beberapa mobil drift terbaik yang paling sering digunakan: 

Toyota AE86: Mobil legendaris dari Toyota ini memiliki bobot ringan dan keseimbangan yang sangat baik sehingga sering digunakan dalam drifting. AE86 juga terkenal karena muncul dalam berbagai film animasi Jepang. 

BMW Seri 3: Model seperti BMW E30 dan E46 sangat populer di dunia drifting karena memiliki penggerak roda belakang, tenaga yang cukup, dan sasis yang responsif. Tak heran jika, BMW Seri 3 menjadi mobil drift Indonesia yang cukup populer. 

Lexus IS300: Dikenal sebagai sedan yang nyaman, Lexus IS300 juga memiliki mesin 2JZ yang dapat dimodifikasi untuk drifting dengan tenaga besar. 

Mazda RX-7: Mobil ini menggunakan mesin rotary yang ringan dan memiliki keseimbangan sempurna, menjadikannya favorit di dunia drifting

Drifting adalah teknik mengemudi yang menuntut keterampilan tinggi dan kendaraan yang sesuai. Meskipun menarik, drifting juga memiliki risiko tinggi dan harus dilakukan di tempat yang aman, seperti sirkuit atau arena khusus. Jika Anda ingin mencoba drifting, pastikan untuk memahami teknik dasar, memilih mobil drift yang tepat, dan selalu mengutamakan keselamatan. 

Bermimpi untuk mengendarai mobil drift? Wujudkan impian Anda dengan segera bersama KKB BCA. Prosesnya cepat dan mudah! Klik di sini untuk coba simulasinya dan persiapkan kebutuhan Anda!