Water Temperature Sensor Pada Mobil, Apa Fungsinya?

Water Temperature Sensor Pada Mobil, Apa Fungsinya?

Mobil baru identik dengan performa tangguh karena dibekali sistem komponen teranyar yang kinerjanya mumpuni. Namun, bukan berarti Anda boleh lalai melakukan perawatan ketika menggunakan mobil baru. Kondisi setiap komponen mobil harus terjaga dengan baik agar tidak mengganggu performanya. Salah satu komponen penting yang dapat berakibat fatal bagi mobil jika diabaikan adalah Water Temperature Sensor (WTS). 

Kumpulan sensor mobil dapat diibaratkan seperti alat indra pada tubuh manusia. Sensor-sensor tersebut saling berkoordinasi satu sama lain untuk mengumpulkan informasi ketika mobil sedang digunakan. Selanjutnya, informasi tersebut akan dikirim dalam bentuk sinyal sehingga performa mobil dapat beradaptasi secara otomatis.  

Water Temperature Sensor mobil termasuk sensor paling krusial karena berkaitan dengan sistem pendinginan mobil secara keseluruhan. Oleh sebab itu, para pemilik mobil wajib mengenal fungsi Water Temperature Sensor, cara kerja serta gejala kerusakannya supaya perawatan komponen tersebut dapat dilakukan secara efektif. 

Apa yang Dimaksud dengan Water Temperature Sensor? 

Water Temperature Sensor (juga dikenal dengan istilah Engine Coolant Temperature atau ECT) adalah komponen sensor mobil untuk mengawasi suhu mesin sekaligus menyampaikan informasi vital untuk mempertahankan kinerja mesin. Material penyusunnya terdiri dari termistor tipe Negative Temperature Coefisien (NTC). Termistor tersebut merupakan zat semikonduktor yang perubahannya dipengaruhi fluktuasi suhu.   

Setiap mobil biasanya mempunyai 2 Water Temperature Sensor yang terletak di sekitar saluran coolant air radiator atau di bawah rumah termostat. Selain berfungsi menjaga kestabilan suhu cairan pendingin di mobil, Water Temperature Sensor juga mengirimkan sinyal untuk menghidupkan kipas saat mesin mobil semakin panas. 

Bagaimana Cara Kerja Water Temperature Sensor Mobil? 

Proses kerja Water Temperature Sensor terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut: 

  • Saat suhu air meningkat, resistensi termistor NTC pada sensor suhu air tersebut akan berkurang. Sebaliknya, ketika suhu air menurun, resistensi termistor justru bertambah. Hal ini terjadi karena muatan serta gerakan elektron pada termistor sangat dipengaruhi perubahan suhu. 

  • Karakteristik perubahan resistensi termistor terhadap suhu akan dipetakan dalam bentuk kurva resistensi suhu sehingga penggunaan sensor semakin akurat. 

  • Perubahan resistensi juga menghasilkan data yang dikirimkan ke Electronic Control Unit (ECU). Selanjutnya, ECU akan menggunakan data resistensi tersebut untuk melakukan konversi sinyal listrik menjadi suhu yang tepat. Nantinya, nilai suhu juga digunakan untuk mengatur berbagai sistem lainnya dalam mobil, seperti sistem pendingin, injeksi bahan bakar, dan pengapian. 

Apa Saja Fungsi Water Temperature Sensor Mobil? 

Keberadaan Water Temperature Sensor mobil sangat penting karena memiliki beberapa fungsi berikut ini: 

  • Mengukur suhu cairan pendingin: fungsi Water Temperature Sensor yang utama adalah mengukur suhu cairan pendingin mobil. Pengukuran tersebut penting untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan ECU sehingga pemantauan suhu mesin berlangsung efektif. 

  • Mengatur penggunaan bahan bakar dan pengapian: informasi suhu air yang didapatkan Water Temperature Sensor juga mempengaruhi campuran bahan bakar dan pengapian. Jika mesin mobil sudah mencapai suhu optimal, maka ECU akan mengurangi suplai bahan bakar agar efisiensi meningkat dan emisi berkurang. 

  • Memantau suhu mesin: Water Temperature Sensor juga berfungsi sebagai pemantau suhu mesin sebab data-data tentang suhu ditampilkan di panel instrumen. Kalau mobil mengalami peningkatan suhu drastis secara berlebihan, maka lampu yang menunjukkan suhu tinggi pada mesin akan muncul sebagai peringatan bagi pengemudi. 

  • Melindungi mesin dari risiko overheating: pencegahan terhadap risiko overheating juga termasuk fungsi Water Temperature Sensor yang paling krusial. Ketika suhu cairan pendingin naik hingga melampaui batas aman, ECU akan mengambil tindakan proteksi, seperti mematikan mesin atau mengaktifkan mode limp home demi mencegah kerusakan mesin. 

  • Mengidentifikasi gangguan pada sistem pendingin: Water Temperature Sensor akan menampilkan kode kesalahan (trouble code) jika berhasil mendeteksi kerusakan sensor atau masalah sirkulasi cairan pendingin. Dengan demikian, sumber masalah pun bisa ditemukan secara cepat kemudian mendapatkan langkah perbaikan efektif. 

Apa Saja yang Menyebabkan Water Temperature Sensor Rusak? 

Kerusakan Water Temperature Sensor mobil acapkali terjadi karena beberapa hal ini: 

  • Tidak melakukan servis mobil secara rutin sehingga kerusakan tahap awal gagal terdeteksi. 

  • Mobil sering digunakan secara ugal-ugalan, misalnya berkendara dengan kecepatan terlalu tinggi dalam waktu lama. 

  • Usia mobil sudah terlalu tua sehingga komponen sensornya memang wajib diganti. 

Apa Ciri-Ciri Water Temperature Sensor Rusak? 

Penurunan fungsi Water Temperature Sensor mobil biasanya tercermin dari kemunculan beberapa gejala, yaitu: 

  • Bunyi mesin terasa kasar ketika mobil dinyalakan. 

  • Mesin mobil sulit menyala dalam kondisi dingin. 

  • Sensor mengirimkan sinyal palsu ke ECU sehingga indikator bahan bakar yang mengakibatkan penggunaan bahan bakar jadi boros. 

  • Penggunaan bahan bakar yang semakin boros membuat jarak tempuh yang dicapai mobil semakin pendek. 

  • Lampu indikator mesin mobil (check engine) menyala terus-menerus. 

  • Suhu mesin mobil meningkat hingga terlalu panas (overheating) karena kipas pendingin (cooling fan) menerima sinyal palsu sehingga tidak berputar meskipun suhu sudah meningkat secara berlebihan. 

  • Suhu mesin mobil turun hingga terlalu dingin (overcooling) karena kipas pendingin (cooling fan) menerima sinyal palsu sehingga berputar terus meskipun suhu sudah menurun. 

  • Timbul asap hitam dari knalpot akibat terlalu banyak bahan bakar yang terbakar di pipa knalpot. 

  • Muncul kondisi buruk lainnya, seperti mesin mobil bergetar berlebihan ketika mobil sedang diam atau saat menempuh kecepatan rendah. 

Bagaimana Cara Mendeteksi Kerusakan Water Temperature Sensor? 

Kerusakan Water Temperature Sensor mobil bisa dideteksi melalui beberapa cara berikut ini: 

  • Lepaskan soket sensor ketika mesin mobil dalam kondisi hidup. Bila kipas pendingin langsung menyala, berarti sensor mengalami kerusakan atau ada kabel menuju kipas yang putus. 

  • Masukkan sensor ke wadah berisi air panas. Sensor yang kinerjanya normal akan menunjukkan nilai resistensi kecil ketika suhunya meningkat. 

  • Nyalakan mesin mobil kemudian tunggu selama 15 menit untuk menguji apakah control temperature kembali ke suhu normal atau tidak. Jika tidak, berarti kemungkinan besar Water Temperature Sensor memang rusak. 

  • Lepaskan sensor dari mesin mobil kemudian gunakan multitester untuk melakukan pengujian hambatan listrik (Ohm). Caranya, masukkan sensor ke wadah berisi air dingin terlebih dahulu. Hubungkan PIN pertama sensor pada kutub positif lalu hubungkan PIN kedua sensor pada kutuh negatif, catatlah hasil pengukuran pada kertas. Selanjutnya, masukkan sensor ke wadah berisi air panas bersuhu 800C kemudian catat juga hasil pengukurannya. Water Temperature Sensor dalam kondisi normal akan menunjukkan nilai 2.29 – 2.6 kO pada suhu 200C dan nilai 0.300 – 0.327 kO pada suhu 800C. Bila hasil pengukuran tidak berada pada rentang nilai tersebut, maka kemungkinan besar Water Temperature Sensor mengalami kerusakan. 

Bagaimana Cara Mencegah Kerusakan Water Temperature Sensor? 

Kerusakan Water Temperature Sensor sebenarnya bisa diantisipasi dengan melakukan beberapa langkah preventif sebagai berikut: 

  • Membersihkan komponen radiator secara rutin sehingga kinerja sensor berlangsung maksimal ketika mobil dinyalakan. Kebiasaan baik ini membuat sensor langsung bekerja secara otomatis tanpa melibatkan campuran bahan bakar. 

  • Memeriksa cairan pendingin dan air radiator secara teratur untuk memastikan bahwa jumlahnya dalam batas normal sehingga mobil tidak rentan overheat. 

  • Memantau kondisi kipas pendingin pada radiator supaya penumpukan kotoran dan asap pembakaran dapat dicegah sejak dini. 

  • Menjaga suhu pendingin dalam kondisi optimal sehingga mobil tidak menghasilkan suhu terlalu panas selama berkendara. 

Bagaimana Cara Memperbaiki Water Temperature Sensor yang Rusak? 

Jangan panik jika fungsi Water Temperature Sensor mobil mulai menurun. Proses memperbaiki Water Temperature Sensor bisa dilakukan secara mudah melalui beberapa tahapan berikut ini: 

  • Matikan mesin mobil lalu tunggu sejenak hingga kondisi mesin benar-benar dingin.  

  • Temukan lokasi Water Temperature Sensor terlebih dahulu. 

  • Putuskan aliran listrik menuju sensor tersebut dengan cara melepaskan konektor atau kabel. 

  • Gunakan kunci pas atau obeng untuk melepaskan Water Temperature Sensor yang lama dari posisinya. Pastikan kalau baut atau penjepit lainnya sudah terlepas semua sebelum mengangkat sensor dari blok mesin. 

  • Pasang Water Temperature Sensor yang baru secara hati-hati pada posisi yang tepat. Pastikan posisinya sudah kokoh dan aman tanpa melebihi torsi yang direkomendasikan. 

  • Sambungkan kembali aliran listrik ke sensor yang baru dipasang. Pastikan kalau koneksi tersebut sudah terhubung dengan benar untuk mencegah risiko korsleting. 

  • Periksa lampu check engine sesaat setelah mengganti Water Temperature Sensor. Bila kode kesalahan masih muncul, kemungkinan besar Anda patut memakai alat pindai OBD-II atau butuh bantuan teknisi untuk menghapus kode tersebut. 

  • Jika sensor sudah selesai diganti dan kode kesalahan tidak muncul lagi, mulailah menghidupkan mesin mobil. Cermati apakah masalah suhu mobil sudah teratasi dengan pemasangan sensor yang baru. Mobil yang sudah kembali ke kondisi normal pasca penggantian Water Temperature Sensor pun siap digunakan berkendara seperti sedia kala. 

Bagaimana Cara Membersihkan Water Temperature Sensor Mobil? 

Fungsi Water Temperature Sensor akan terjaga dengan baik jika rutin dibersihkan. Namun, proses pembersihannya tidak boleh dilakukan secara sembarangan sebab Anda wajib memahami seluk-beluk komponen pada ruang pembakaran mobil. Beberapa langkah yang patut dilakukan untuk membersihkan Water Temperature Sensor adalah sebagai berikut: 

  • Siapkan kunci pas atau kunci inggris ukuran 19 untuk menguras air radiator. 

  • Cabut soket Water Temperature Sensor. 

  • Bersihkan sensor Water Temperature Sensor menggunakan amplas halus supaya tidak merusak bagian sensor yang sensitif. 

  • Bila sensor masih basah, lekas keringkan menggunakan tisu. 

  • Pasanglah tutup pembuangan air radiator hingga posisinya kembali seperti semula. 

  • Lilitkan selotip pada alur sekrup supaya tidak ada rembesan air lalu pasang kembali Water Temperature Sensor. 

  • Isi kembali air radiator secukupnya. 

 

Masalah kerusakan Water Temperature Sensor memang tidak terlalu sulit untuk diatasi, terutama jika Anda punya pengalaman memadai dalam bidang servis mobil. Namun, tak dapat dipungkiri kalau mobil yang sudah berusia tua kerap mengalami kerusakan komponen yang mengganggu dan menyebabkan pemborosan. Kalau selama ini Anda sudah merogoh kocek dalam-dalam dan meluangkan banyak waktu untuk servis mobil, mungkin sudah waktunya mempertimbangkan pembelian mobil baru. 

Tak perlu resah soal pembiayaan mobil baru sebab ada Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) BCA yang dapat diandalkan. Program pembiayaan kredit persembahan BCA ini menyediakan pilihan program yang beragam dan suku bunga kompetitif yang bersahabat dengan kondisi finansial Anda. Bahkan, Anda juga bisa melakukan simulasi kredit terlebih dahulu di situs kreditkerenbanget.com untuk mengukur kesiapan finansial Anda sebelum mengajukan kredit. 

Cara pengajuan kredit di KKB BCA sangat praktis dan prosesnya cepat sehingga tidak menyita waktu berharga Anda. Mari rasakan sendiri kemudahan membeli mobil baru dengan dukungan pembiayaan dari KKB BCA. [Klik disini]